Navigating Dual Lineage: Inheritance Uncertainty for Children of Pada Gelahang Marriages in Bali

  • Ayu Putu Kusuma Wardhani Universitas Brawijaya, Indonesia
  • Rachmi Sulistyarini Universitas Brawijaya, Indonesia
  • Eta Widyanti Universitas Brawijaya, Indonesia
Keywords: Pada Gelahang, Child Inheritance Rights, Balinese Customary Law

Abstract

Abstrak

Perkawinan “Pada Gelahang” merupakan bentuk perkawinan alternatif dalam masyarakat adat Bali yang dipilih ketika pasangan tidak dapat melaksanakan perkawinan biasa atau nyentana. Dalam praktiknya, baik suami maupun istri tetap berstatus purusa di rumah masing-masing dengan segala hak (swadikara) dan kewajiban (swadharma) yang melekat. Kondisi ini menimbulkan persoalan dalam hukum kewarisan karena sistem adat Bali memprioritaskan laki-laki sebagai penerus tanggung jawab keluarga dan pengelola warisan, sedangkan perempuan hanya berperan sebagai penerima manfaat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implikasi pelaksanaan hak waris anak dalam sistem perkawinan Pada Gelahang di Kabupaten Buleleng dan Kota Denpasar. Metode penelitian yang digunakan adalah Socio Legal Research dengan pendekatan yuridis sosiologis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedudukan hak waris anak dalam perkawinan Pada Gelahang tidak memperoleh kepastian hukum yang jelas. Posisi anak sebagai ahli waris menjadi ambigu karena tidak terdapat perjanjian formal yang mengatur status mereka dalam struktur keluarga ganda. Hal ini menimbulkan ketidakpastian dalam distribusi harta warisan, sehingga diperlukan regulasi atau kesepakatan adat yang lebih tegas untuk memberikan kepastian hukum.

Kata Kunci: Perkawinan Pada Gelahang, Purusa, Hukum Waris, Masyarakat Adat Bali, Kepastian Hukum

 

Abstract

Pada Gelahang marriage is an alternative form of marriage in Balinese customary law, chosen when couples are unable to perform either the common marriage system or the nyentana system. In this practice, both husband and wife retain their status as purusa in their respective families, along with the attached rights (swadikara) and obligations (swadharma). This situation creates challenges in inheritance law since Balinese customary law prioritizes males as family successors and estate managers, while females are regarded merely as beneficiaries. This study aims to analyze the implications of children’s inheritance rights in the Pada Gelahang marriage system in Buleleng Regency and Denpasar City. The research employs Socio Legal Research with a sociological juridical approach. The findings reveal that the inheritance rights of children born from Pada Gelahang marriages lack legal certainty. Their position as heirs remains ambiguous due to the absence of a formal agreement regulating their status within the dual family structure. This ambiguity creates uncertainty in the distribution of inheritance, indicating the need for clearer customary agreements or regulations to ensure legal certainty.

Keywords: Pada Gelahang Marriage, Purusa, Inheritance Law, Balinese Customary Community, Legal Certainty

References

BIBLIOGRAPHY

Amin, H. Al, & Muhdi, M. (2021). CATCH MARRIAGE IN MAQASHID AL-SYARI’AH AND INDONESIAN LAW PERSPECTIVE. SHAKHSIYAH BURHANIYAH: Jurnal Penelitian Hukum Islam, 6(2), 115–128. https://doi.org/10.33752/sbjphi.v6i2.3948

Ananda Putra, K., & Wagian, D. (2021). TINJAUAN YURIDIS PERKAWINAN PADA GELAHANG DALAM PERSPEKTIF HUKUM POSITIF INDONESIA. Private Law, 1(2). https://doi.org/10.29303/prlw.v1i2.268

Artadi, I Ketut., “Hukum Adat Bali Dengan Aneka Masalahnya”, (Denpasar: Pustaka Bali Post, 2017).

Auliya, S., Daulay, H., & Elida, L. (2025). Challenges Of KUA In Implementing Pre-Marriage Guidance As an Effort To Build Sakinah Families In Medan City. International Journal of Islamic Education, Research and Multiculturalism (IJIERM), 7(1), 347–368. https://doi.org/10.47006/ijierm.v7i1.414

Budiasni, N. W. N., & Ayuni, N. M. S. (2020). Transparency and Accountability Based on The Concept of “Pada Gelahang” Enhancing Village Financial Management. International Journal of Social Science and Business, 4(3). https://doi.org/10.23887/ijssb.v4i3.28416

Cindy, C. (2023). Pengaturan Hak Waris Anak Dalam Perkawinan Pada Gelahang di Bali. Jurnal Hukum Dan HAM Wara Sains, 2(09). https://doi.org/10.58812/jhhws.v2i09.671

Darmada, D. K., Atmadja, A. T., & Sinarwati, N. K. (2016). Kearifan Lokal Pade Gelahang dalam Mewujudkan Integrasi Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Organisasi Subak. Jurnal Akuntansi Multiparadigma, 7(1). https://doi.org/10.18202/jamal.2016.04.7004

Deni, M., Asmuni, A., & Erwinsyahbana, T. (2020). Perlindungan Hukum dan Hak Waris Istri Kedua dalam Perkawian Poligami Tanpa Izin. Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS), 2(3). https://doi.org/10.34007/jehss.v2i3.128

Devi, I. G. A. M. S., Sudiatmaka, K., & Adnyani, N. K. S. (2019). Kedudukan Anak Dalam Perkawinan Pada Gelahang Di Desa Depeha, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng. Jurnal Komunitas Yustisia, 2(1).

Dipa, I Wayan Artha; Gelgel, I Putu; Dharmika, Ida Bagus., “Dinamika Perkawinan Pada Gelahang Kajian Yuridis dan Sosiologis”, (Denpasar: UNHI Press, 2020).

Djuniarti, E. (2020). Perkawinan “Pada Gelahang” Serta Aspek Hukum Pembagian Harta Warisannya di Bali. Jurnal Penelitian Hukum De Jure, 20(3). https://doi.org/10.30641/dejure.2020.v20.459-471

Dyatmikawati, P. (2011). Perkawinan Pada Gelahang Dalam Masyarakat Hukum Adat Di Provinsi Bali Ditinjau Dari Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan. DiH: Jurnal Ilmu Hukum, 7(14). https://doi.org/10.30996/dih.v7i14.273

Dyatmikawati, P. (2015). Kewajiban pada Perkawinan “Pada Gelahang” dalam Perspektif Hukum Adat Bali. Jurnal Kajian Bali, 05.

Dwipayani, Desak Made., Sanjaya, Dewa Bagus., & Adnyani, Ni Ketut Sari., "Kedudukan Anak Kandung Sebagai Ahli Waris Pada Sistem Pewarisan Dalam Perkawinan Pada Gelahang di Desa Adat Batuan Gianyar (Dalam Perspektif Hukum Adat Bali), "Jurnal Media Komunikasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan”, Volume 4 Nomor 2, (2022). https://doi.org/10.23887/jmpppkn.v4i2.1529

Lestari, N. L. P. A., Mahendrawati, N. L. M., & Sukadana, I. K. (2021). Perlindungan Hukum terhadap Hak Waris Anak yang Lahir dari Perkawinan Tidak Dicatatkan. Jurnal Preferensi Hukum, 2(1). https://doi.org/10.22225/jph.2.1.3050.51-55

Marzuki, “Penelitian Hukum”, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2005).

Mulyadi, Lilik & Suhariyanto, Budi., “Eksistensi dan Dinamika Perkembangan Hukum Adat Waris Bali dalam Putusan Pengadilan”, (Jakarta: Puslitbang Hukum dan Peradilan Mahkamah Agung RI, 2017).

Pursika, I. N. (2015). PADA GELAHANG: SUATU PERKAWINAN ALTERNATIF DALAM MENDOBRAK KEKUATAN BUDAYA PATRIARKI DI BALI. Jurnal Ilmu Sosial Dan Humaniora, 1(2). https://doi.org/10.23887/jish-undiksha.v1i2.4497

Pursika, I. N., & Arini, N. W. (2012). Pada Gelahang: Suatu Perkawinan Alternatif dalam Mendobrak Kekuatan Budaya Patriarki di Bali. Jurnal Ilmu Sosial Dan Humaniora, 1(2).

Sanjiwani, A. A. S., & Valentina, T. D. (2017). KEPUASAN PERKAWINAN PASANGAN PADA GELAHANG. Jurnal Psikologi Udayana, 4(1). https://doi.org/10.24843/jpu.2017.v04.i01.p19

Siswadi, G. A. (2022). Perkawinan Pada Gelahang Di Bali Dalam Perspektif Deontologi Immanuel Kant. VIDYA SAMHITA: Jurnal Penelitian Agama, 8(1). https://doi.org/10.25078/vs.v8i1.194

Siti Wahyuni Laadiy, Widhiyanti, H. N., & Kusuma Dewi, A. S. (2025). The Legal Meaning of The Civil Relationship Between an Unmarried Child and His Father and Father’s Family in the Perspective of Inheritance Law in Indonesia. International Journal of Islamic Education, Research and Multiculturalism (IJIERM), 7(2), 666–686. https://doi.org/10.47006/ijierm.v7i2.479

Sudiana, N. P. A. T. R., & Susilawati, L. K. P. A. (2018). Dukungan Sosial pada Pasangan Pada Gelahang. Jurnal Psikologi Udayana, 5(2). https://doi.org/10.24843/jpu.2018.v05.i02.p08

Soepomo, “Hukum Adat Indonesia”, (Jakarta: Pradnya Paramita, 2001).

Subekti, R. & Tjitrosudibio, R., “Kitab Undang-Undang Hukum Perdata”, (Jakarta: PT. Balai Pustaka, 2022)

Suhartono, Diana Anisya Fitri; Azizah, Naysha Nur; Wibisono, Claressia Sirikiet, “Sistem Pewarisan Menurut Hukum Perdata”, Jurnal Hukum, Politik Dan Ilmu Sosial (JHPIS), Volume 1, Nomor 3, (2022). https://doi.org/10.55606/jhpis.v1i3.921

Wedanti, I Gusti Ayu Jatiana Manik., Saskara, I Putu Adi., Sugita, I Made Sugita., "Eksistensi Purusan dan Pradana dalam Pewarisan Menurut Hukum Adat Bali." Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial Budaya WIDYA DUTA, Volume 18 Nomor 1, (2023). https://scholar.google.co.id/citations?view_op=view_citation&hl=id&user=E5Zdxb4AAAAJ&citation_for_view=E5Zdxb4AAAAJ:IjCSPb-OGe4C

Wiana, I Ketut., “Manawa Dharmasastra Weda Smerti: Compendium Hukum Hindu”, (Denpasar: Upada Sastra, Denpasar, 1993).

Wibawa, I. P. S., Gelgel, I. P., & Sarjana, I. P. (2019). Pada Gelahang Marriage: A Legal Pluralism Perspective. International Journal of Interreligious and Intercultural Studies, 2 (1). https://doi.org/10.32795/ijiis.vol2.iss1.2019.312

Widnyani, N. M., & Astitiani, N. (2022). Standar Budaya Kerja Berbasis Kearifan Lokal Tri Hita Karana bagi Lembaga Perkreditan Desa di Bali. Ekuitas: Jurnal Pendidikan …, 10(1).

Windia, W. P. (2018). Pernikahan “Pada Gelahang.” Jurnal Bali Membangun Bali, 1(3). https://doi.org/10.51172/jbmb.v1i3.33

Windia, Wayan P., “MAPADIK”, (Denpasar: Udayana University Press, 2015).

Windia, Wayan P., “Menata Perkawanan Sebelum Perkawinan”, (Denpasar: Swasta Nulus, 2019).

Windia, Wayan P., “Mengenal Hukum Adat Bali”, (Tabanan: Pustaka Ekspresi, 2023).

Wiryawan, I Wayan Gede., “Hukum Adat Bali dalam Tatanan Masyarakat Modern”, (Denpasar: Udayana University Press, 2007).

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indoneisa Nomor 3019.

Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 4766/K/Pdt/1998 tanggal 16 November 1999

Published
2025-09-24