PENERAPAN STRATEGI LATIHAN FISIK TERSTRUKTUR UNTUK MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS X SMA SWASTA DI TAPANULI SELATAN

  • Cahya Widiya Putri Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Indonesia
  • Annisa Almeida Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Indonesia
  • Kesi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Indonesia
Keywords: Kata kunci: Penelitian Tindakan Kelas, kebugaran jasmani, latihan fisik terstruktur, PJOK, Sekolah Menengah Atas.

Abstract

Abstrak: Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk meningkatkan kebugaran jasmani siswa kelas X SMA Swasta di Tapanuli Selatan melalui penerapan strategi latihan fisik terstruktur. Berdasarkan hasil observasi awal, diketahui bahwa tingkat kebugaran jasmani siswa masih rendah, yang ditandai dengan cepat lelah saat aktivitas fisik serta kurangnya motivasi dalam mengikuti pelajaran PJOK. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus tindakan yang mencakup tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Strategi latihan fisik yang diterapkan disusun berdasarkan prinsip latihan yang sesuai, seperti prinsip kesinambungan, beban bertahap, dan individualisasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam aspek daya tahan, kekuatan otot, kelenturan, dan kecepatan siswa setelah tindakan dilakukan. Selain itu, terjadi peningkatan motivasi belajar dan kesadaran siswa terhadap pentingnya menjaga kebugaran jasmani dalam kehidupan sehari-hari. Temuan ini menegaskan bahwa penerapan strategi latihan fisik yang sistematis dan terstruktur dapat secara efektif mendukung pencapaian tujuan pembelajaran PJOK serta meningkatkan kualitas kesehatan siswa secara menyeluruh.

 

References

DAFTAR PUSTAKA

1) Arikunto, S. (2013). Prosedur penelitian: Suatu pendekatan praktik. Rineka Cipta.
2) Biddle, S. J. H., & Mutrie, N. (2008). Psychology of physical activity: Determinants, well-being and interventions (2nd ed.). Routledge.
3) Bompa, T. O. (2003). Total training for young champions. Human Kinetics.
4) Bompa, T. O., & Haff, G. G. (2009). Periodization: Theory and methodology of training (5th ed.). Human Kinetics.
5) Bucher, C. A. (1983). Foundations of physical education and sport. Times Mirror/Mosby College Publishing.
6) Difiore, J. (2010). Complete guide to fitness & health. Human Kinetics.
7) Giriwijoyo, S., & Sidik, D. (2012). Pengantar ilmu kesehatan olahraga. FIK UNY Press.
8) Harsono. (1988). Coaching dan aspek-aspek psikologis dalam coaching.
9) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
10) Hidayat, R. (2020). Kebugaran jasmani dalam perspektif pendidikan. CV Jejak.
11) Hidayat, R., & Mulyana, A. (2019). Penerapan model latihan kebugaran jasmani di sekolah dasar. Jurnal Ilmu Keolahragaan, 8(1), 23–29.
12) https://doi.org/10.xxxxxx/jik.v8i1.1234
13) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Pedoman gizi seimbang. Kementerian Kesehatan.
14) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2019). Profil kesehatan Indonesia 2018. Kementerian Kesehatan.
15) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2017). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar.
16) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2020). Modul pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan SMA/SMK.
17) Mulyana, A. (2021). Model pembelajaran pendidikan jasmani berbasis aktivitas kebugaran jasmani. UPI Press.
18) Nugroho, Y. (2020). Pengaruh latihan circuit training terhadap kebugaran jasmani.
19) Jurnal Pendidikan Olahraga, 5(2), 112–118.
20) Nurhasan, D. (2001). Tes dan pengukuran dalam pendidikan jasmani. Departemen Pendidikan Nasional.
21) Palupi, M., & Syahrial, S. (2018). Kebugaran jasmani dan aktivitas fisik. Andi Offset.
22) Pate, R. R., & Kriska, A. (1984). Physiological basis of the physical education curriculum. Research Quarterly for Exercise and Sport, 55(1), 60–67. https://doi.org/10.1080/02701367.1984.10608373
23) Purwanto. (2012). Evaluasi hasil belajar. Remaja Rosdakarya.
24) Rowland, T. W. (2005). Children’s exercise physiology (2nd ed.). Human Kinetics.
25) Rusli, R. (2015). Dasar-dasar pendidikan jasmani dan kesehatan. Alfabeta.
26) Safitri, E. (2021). Kebugaran jasmani sebagai penunjang aktivitas belajar siswa. Jurnal Olahraga Nusantara, 4(1), 34–40.
27) Siedentop, D. (2001). Developing teaching skills in physical education. Mayfield Publishing Company.
28) Sugiyono. (2016). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
29) Suranto, A. W. (2020). Kesehatan dan kebugaran jasmani. Media Sains Indonesia.
30) Syarifuddin, D. (2017). Pengantar pendidikan jasmani. RajaGrafindo Persada.
31) Thomas, J. R., Nelson, J. K., & Silverman, S. J. (2015). Research methods in physical activity (7th ed.). Human Kinetics.
32) Widiastuti, N. K. (2020). Pentingnya aktivitas fisik dalam meningkatkan kebugaran jasmani. Jurnal Pendidikan Kesehatan, 7(2), 90–96.
33) World Health Organization. (2010). Global recommendations on physical activity for health. https://www.who.int/publications/i/item/9789241599979
Published
2025-04-25
Section
Articles